Tidak hanya di luar negeri seperti Brazil, di Indonesia pun disinyalir banyak orang menjual keperawanannya demi segepok uang. Biasanya, penjual keperawanan itu berasal dari kalangan tidak mampu. Keperawanan memang menjadi hal yang sangat penting. Simbol kesucian seorang wanita. Dengan iming-iming uang, mahkota yang berharga itu pun dilepas pada seseorang yang bukan pasangan sahnya.
"Dengan kehidupan ekonomi yang susah. Ada juga orang yang menjual keperawanan untuk mendapatkan uang. Biasanya anak mereka masih muda dengan memperjualbelikan," kata Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah Musni Umar kepada merdeka.com, Jumat (4/1).
Padahal, menjaga keperawanan sangat penting. "Dengan itu, seks bebas bisa diminimalisir. Jadi budaya seks bebas dicegah. Tradisi menjaga keperawanan harus tetap dijaga," ujarnya.
Karena itu, pentingnya juga lembaga perkawinan untuk menjaga kesakralan sebuah perkawinan. Orang tidak bisa serta merta menganggap perkawinan sebagai ritual sederhana.
"Kalau orang sudah menikah kemudian pasangannya tidak perawan pasti akan menjadi masalah dalam rumah tangga. Rumah tangga biasanya tidak bertahan lama karena suami menuntut gadis yang dinikahinya harus perawan. Karena itu, menjaga keperawanan sangat penting," ujarnya.
Berbicara keperawanan tidak hanya soal selaput dara. Menjaga keperawanan sangat penting bagi seorang wanita. Apalagi Indonesia menganut budaya timur yang menolak terjadinya seks bebas.
"Masyarakat Indonesia pada umumnya tidak suka berbicara mengenai hal-hal tabu seperti keperawanan. Hal itu memang bersifat pribadi. Dalam agama pun sudah dijelaskan, seks bebas yang salah satunya menyebabkan keperawanan hilang sangat dilarang oleh agama," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar