Sebuah pekerjaan itu ada pada dasarnya untuk dikerjakan lalu diselesaikan dan bukan untuk dicintai. Mencintai pekerjaan semata tanpa melakukannya tidak akan menyelesaikan apa-apa.
Betapa pun besarnya cinta yang Anda berikan pada pekerjaan, pekerjaan tidak akan membalas cinta Anda. Sekali pun jika Anda :
- Menyukai atau tidak sebuah tugas yang diberikan
- Menemukan kenyataan bahwa mencari pekerjaan itu sulit
- Memiliki kesempatan untuk menjadi atasan dari beberapa karyawan
- Mengalami masa sulit dan galau dalam bekerja
- Menduduki sebuah jabatan penting disebuah perusahaan
Jika bukan cinta lalu apa yang penting dari sebuah pekerjaan?
Misi dan tujuan adalah bagian yang terpenting, tanyakan pada diri sendiri apa misi yang anda miliki pada pekerjaan tersebut.Untuk menjalankan sebuah misi hingga tuntas anda perlu bekerja keras, disiplin, strategi hingga mencapai tujuan. Kesemuanya itu hanya bisa dilewati melalui perjuangan.
Perjuangan juga bukan tentang karir dan prestasi. Pejuang bukanlah pekerjaan, apakah ada pejuang yang tertera statusnya di KTP mereka ?
Perjuangan membutuhkan ketekenunan, ketulusan, keikhlasan tanpa pamrih, kerja keras tanpa kenal lelah. Disinilah cinta dibutuhkan. Sebuah perjuangan membutuhkan cinta. Ini lah yang diajarkan dan diwariskan kepada kita oleh para pejuang bangsa.
Alasan untuk melakukan lebih baik lagi setiap harinya.
Ada kalanya ketika semua orang disekitar tidak sependapat dengan anda. Anda kalanya ketika anda merasa terpuruk, merasa stress, galau, merasa lemah tak berdaya dan tentu ada kalanya juga ketika Anda merasa lelah dalam menjalankan sebuah pekerjaan dan menyerah.Maka ingatlah kembali misi dan tujuan anda, cinta anda sehingga Anda mengangkat kepala yang sebelumnya tertunduk, bangkit dan perjuangkan misi Anda kembali.
Tetap fokus pada hasil yang ingin anda capai dan temukan solusi kreatif menuju keberhasilan dan katakan pada diri sendiri : “Ya ..! Saya bisa melakukannya. Saya bisa melanjutkan misi dan mencapai tujuan…”
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempoenjai darah merah jang dapat membikin setjarik kain poetih mendjadi merah & putih, maka selama itoe tidak akan kita maoe menjerah kepada siapapoen djuga!mendedikasikan tulisan ini kepada :
Bung Tomo – Surabaya – 10 November 1945
- Pejuang & Pahlawan Bangsa Indonesia
- Abdi Negara yang mengabdi dengan penuh ketulusan
- Pemimpin yang menduduki jabatan bukan karena keserakahan
- Supir angkutan umum yang memiliki misi mengantar penumpang dengan selamat dan tidak ugal-ugalan
- Pengguna jalan raya yang santun dalam berkendara
0 komentar:
Posting Komentar